Di dalam sendu yang teramat Ku lihat senja yang berlabuh Dan malam yang melepas layar Kaku aku di sini Bersama harapan terbakar
Siapa di antara kita Yang dulu memula sengketa Pastinya diriku bagimu Yang engkau anggap punca Biarpun ketara engkau Yang mula...
Bukan sekali kau suarakan Kebimbangan pada cintaku Kau tak mampu Bersendirian tanpaku Itu semua lembut lidah Manis madah penuh helah Yang pastinya... Aku adalah sandaran... Bagai hilang semangat diri Keyakinanku...terlebur kini
Sesungguhnya kau ku sanjung tinggi Bererti hanya kau di hati Sayangnya kejernihan cinta Yang mencermin setia Kau keruhkan warnanya... Kau keruhkan warnanya...
Bagaikan terdengarnya suara Menghakis mengikis naluri Mengeruhkan jernih suasana Dan meretak harapan
( 1 ) Tiada erti aku merindu Jika kau tak ingin bertemu Apa gunanya bercinta di dalam kepura-puraan Yang lafaz cinta hanya di bibir Namun diri tak seringnya hadir Di saat engkau diperlukan aku hampa
Usah dikelirukan cinta Yang terkusut jiwa merana Jangan dengan separuh hati Diri ini kau cintai
Usahlah renung hanya di mata Benamkanlah ke dasar hati Renunganmu telusnya pasti Berarash ke syurga cinta
Menanti kunjungan hampir pasti Mengharap titis embun pagi Dan bagai menadah gerimis Yang masih pulang pergi
Terbuka kelopak walau tiada harum Namun tetap berseri Dalam taman larangan tersendiri Tersentuh jejari dalam asyik berjaga Tidak disangka berduri Bisa telus menyentuh ke hati Lukaku berdarah sebelum sampai waktunya
1 Mengalir ke lurah asing nan berliku Dan merempuh tebing kasih Selama ini gagah bertahan Menghakis seguning rindu yang teguh Dihanyut arus rapuh untuk kuberpaut Di mana kutemui penawar ini Mengharap lagi Terbukalah kembali... mekar semula
Ulang 1
Setangkai semalu malu bila kusentuh Namun kan berseri Dalam taman larangan tersendiri Usah disentuh lagi...
Setelah kau pergi Ku rasa sepi sekali Tak sabar hatiku Menanti engkau kembali Bergelora di jiwa Bagaikan gelap dunia... Sementara... ooo ! Tanpa dirimu Hatiku terbelenggu
Ku genggam kasihmu Setiap detik dan waktu Antara kau dan aku Saling perlu memerlu Kitakan sama-sama Membina kota cinta... Bahagia dengan permata Seindah dalam mimpi
( korus ) Oh !... ibuku restuilah cintaku Sekiranya engkau kelu membisu Terlerailah sudah rantaian kasih nan syahdu Usah ibu meracun kalbu Yang terluka anakmu
1 Sejenak aku terjaga dari lamunan Terbangkit kini budi yang pernah ku curah Kiranya ada di hati tidak keikhlasan Kiranya budi kau hulur ada tujuan
2 Ah ... biar terputus kawan Seandai demikian Ku punya pendirian Jangan kau pandang ringan
Sejarah hitam hidupmu bukan ukuran Cuma ku menganggap engkau sekadar teman Ah ... biar terputus kawan Seandai demikian Ku punya pendirian Jangan kau pandang ringan
( korus ) Yang ku benci Mendengar kalimah itu Yang kesudaha lena dalam lamunan Dan yang aku ingin kau Bicarakan tentang hidup Yang bergelora bagai air laut
Mengapa tidak soalkan tentang hidupmu Dan aku setia di sini jadi penawar Moga kau akan mengerti rentak hidupku Berkasih setelah cinta menjadi nyata
Ah ... biar terputus kawan Seandai demikian Ku punya pendirian Jangan kau pandang ringan
( Ulang 1 ) Sejarah hitam hidupmu bukan ukuran Cuma ku menganggap engkau sekadar teman Moga kau akan mengerti rentak hidupku Berkasih setelah cinta menjadi nyata
Pendam rindu Selagi ku mahu Tahan gelora seru Ke mana pun jatuh Diti jantung ku Biar gunung menghembuskan lahar kuning Daku inginkan kata putus
Dendam rindu Menarik semua Resah dalam hidup Kekasihku Merundungku
Aku masih merasakan tak sampai di pantai Penuh daya dalam perjuangan dalam hatiku Kusesali bila engkau berpaling dariku Sewaktu godaan merobek hati
( korus ) Kekasihku mengapa hanya aku yang terkejar Kata rindu semalam hanya dusta semata Oh sakitnya bila merasakan Penyiksaan mu Yang telah kau cipta Di depan mataku
Biar aku berhenti dalam rela Biarkan engkau habiskan lakunanmu di sana Mungkin kah nanti kembali Setelah kau mengerti Hati ini menanti
Merah lembayung senja Mula berarak lalu Membenam ceria ku Ku baca warkah darimu Ku dakap lakaran wajahmu Kenangan pun bertandang tanpa diundang Oooo...
Satu persatu ku Menghitung butiran rindu Mengukur garisan waktu Satu persatu kau Tawarkan penawar Dalam kiriman salam kasih mu
Lena ku beralas mimpi Rindu yang datang bertamu Menagih cinta Kasih ku mengintai janji Yang diukir Disaksi kita berdua
Semarak kasih Bersulam rindu Kian menyala di sanubari Resah, resah nya jiwa Gelora batin ku gelora Beralun merdu Irama syahdu Indah menghias malam Penawar rindu Lau bukan pemisah Andainya terpaksa Berajauhan sekadar waktu Demi aku setia Berpeggang teguh Ikatam janji... kita Pada sebuah cinta Tiada lagi secebis rasa sangsi Moga mekar mengharum Jambangan asmara Azimat penyeri mahligai Di taman ini Kita nikmati Makna setulus rasa Semarak kasih
Masihkah kita termangu di bawah pepohon itu Ketika hujan melunturi danau yang terusang Tidak pernah dibilang hari Hanyalah debar yang terasa... terasa
Setiap hari dibuai mimpi yang terindah Dengan menghitung senja merah dihujung sinar Mencipta keheningan rahsia Pada sehimpun kenangan Menyimpul satu makna diruang yang lurus ini
Haruskah kita mencari pada gunung dan lurah Liku-liku curam insani Haruskah kita mencari puncak mengilau cahaya Dalam hidup seribu warna Dibawah teriring ungkapan pada sebuah wajah Yang lara kesepian
Haruskah kita mencari dalam senja begini Kembali kita bertemu Haruskah kita mencari dalam simpati wangi Membilang kenangan yang abadi Seperti menuggu mentari senja Menghilang perlahan-lahan disebalik Awan yang merah
Recent Artwork II Oil Painting on Canvas
-
Recent artwork, oil painting on canvas, 122cm x 60cm, 2018. This new
artwork is for the next showcase that will take place in KL soon if
everything is ok.
Journey Through The Skies
-
Journey is an experience
Boarding the plane with excitement
Warm smiles from the crews
Appreciating the ambience
Making oneself comfortable…
The pilot a...
DAni @ The Rock - Kamu-Kamulah Surgaku
-
klik tajuk lagu untuk MP3
*The Rock Feat Ahmad Dhani - Kamu-Kamulah Surgaku*
Tahukah kamu kuciumimu
Di saat terlelap
Tahukah kamu kudekap kamu
Saat kamu b...